Jemari yang mulai mengetik namanyaKristal bening meliuk di pipiMenetes… mengalir… mengingat kisah membuka kembali lembaran usangYang teraniaya… yang terhempas duka… Rindu menyesakkan dadaYang membendung dalam buai belakaTak ingin menyadari pemilik hati ini, ku berhenti mengejar permainanMenggores sketsa naskah sebuah opera…Menekan jiwa-jiwa yang kerdil, hanya memotret duka yang tak berdayaLilin kecil yang mulai redup, bersama bintang perlahan aku sirna…